HASIL SIDANG KOMISI B: POKOK-POKOK PROGRAM KERJA (Konferensi MWC NU Kapanewon Pandak)

Share :

Latar Belakang

Sebuah organisasi yang lahir pada masa kebangkitan Nasional. Sebuah gerakan melawan penjajah dengan ideologi kapitalis-imperialis, serta merespon kondisi sosial politik umat Islam internasional, pasca runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani. Nahdlatul Ulama (NU) lahir untuk mengawal berlakunya ajaran Islam Ahlus-sunnah wal Jamaah di bumi Nusantara (tanggung jawab keagamaan), mengupayakan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial (tanggung jawab keumatan), serta menjaga keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 (tanggung jawab kebangsaan).

 

Guna mewujudkan ketiga tanggung jawab di atas, NU menyusun dan menerapkan berbagai strategi. Di antaranya adalah strategi perencanaan program yang dilandaskan pada tujuan berdirinya Nahdlatul Ulama. Dengan strategi ini, diharapkan NU dapat selalu hadir pada shaf terdepan untuk memberikan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara.

Sesuai dengan kedudukannya, Pengurus Majels Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) merupakan lembaga struktural NU yang menjalankan fungsi intermediasi. MWCNU menjadi jembatan bagi PCNU dalam melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi organisatoris, baik secara horisontal dengan MWC lainnya, maupun secara vertikal dengan Ranting NU. Sehingga setiap program MWCNU harus memiliki semangat untuk mengawal, mendorong dan membantu PCNU, juga Ranting NU dalam merealisasikan program-program strategisnya. Dengan demikian, fokus program MWCNU adalah akomodasi, fasilitasi dan mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan PCNU maupun Ranting NU dalam menjalankan roda organisasi NU.

 

Namun dalam praktiknya, tidak sedikit diantara pengurus NU, baik di pusat, wilayah maupun di daerah yang ambigue. Di satu sisi, mereka menyadari betul dengan tugas pokok dan fungsinya, namun pada sisi yang lain terjebak dengan program-program pragmatis (dadakan), yang menyita energi dan belum tentu sesuai dengan tupoksinya. Tidak terkecuali bagi Pengurus Majelis Wakil Cabang NU Pandak, yang harus diakui bahwa selama ini belum sepenuhnya mampu menghilangkan sikap ambigue dalam dirinya. Padahal sikap ambigue semacam inilah yang sebenarnya mereduksi makna dan fungsinya sebagai pengurus cabang.

 

Momentum konferensi Majelis Wakil Cabang ini menjadi forum yang sangat tepat untuk mengembalikan eksistensi MWCNU Pandak pada tugas pokok dan fungsinya. Salah satu titik awal untuk merealisasikan harapan ini adalah dengan menyusun Pokok-Pokok Program yang berbasis pada kebutuhan MWCNU Pandak maupun ranting-ranting NU di Kapanewon Pandak dalam mengelola potensinya.

 

Pokok-Pokok Program MWCNU Pandak 2021-2026

 

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peserta Konferensi MWCNU Pandak menyusun beberapa Pokok Program, sebagai amanah yang harus dijadikan acuan serta pedoman dalam penyusunan program strategis Pengurus Majelis Wakil Cabang NU Pandak masa khidmat 2021-2026, sebagai berikut;

 

A.          Penguatan Ideologi Aswaja

Nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (aswaja) merupakan ideologi perjuangan NU. Sebagai sebuah ideologi, Aswaja tidak cukup di- gembar- gemborkan, melainkan harus menjadi identitas yang melekat secara kuat, bahkan menjadi nafas dari setiap gerakan jamaah dan jam’iyyah NU. Artinya, penguatan ideologi aswaja di kalangan pengurus, kader dan jamaah NU mutlak untuk dilakukan. Oleh karenanya, MWCNU Pandak harus memberikan penekanan pada beberapa hal berikut ini;

 

1.       Melanjutkan program-program yang berkaitan dengan penguatan ideologi Aswaja baik di tingkat MWC serta mendukung dan mendorong program- program di struktur organisasi di bawah MWCNU Pandak.

2.       Penguatan media untuk sosialisasi dan pengembangan aswaja.

3.       Penguatan kelembagaan stakeholder NU (TPQ, masjid, sekolah, pesantren, diniyah, majelis ta’lim, dll) sebagai basis pengembangan aswaja, sekaligus membentengi warga NU dari gempuran serta propaganda kelompok yang tidak sefaham dengan NU.

4.       Berinisiatif (berperan aktif) untuk mengkonsolidasikan kekuatan dan kelompok Aswaja di Pandak serta memetaan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan NU.

 

B.          Revitalisasi struktur dan perangkat organisasi

 

Struktur dan perangkat organisasi merupakan sarana untuk menjalankan kerja-kerja organisasi secara lebih efektif dan efisien. Sebuah organisasi tidak akan dapat menjalankan peran dan fungsinya, ketika tidak didukung oleh keberadaan struktur, sistem, tradisi serta perangkat yang kuat dan mapan. Hal inilah yang selama ini dihadapi oleh organisasi NU, dan disinyalir menjadi salah satu aspek yang harus dibenahi secara sistematis. Untuk itu, peserta Konferensi cabang memberikan amanat kepada Pengurus MWCNU Pandak masa khidmat

2021-2026, untuk membangun sistem dan tradisi berorganisasi yang baik, melalui;

 

1.     Modernisasi organisasi NU.

2.     Pembuatan data base; potensi (kader, perangkat   dan kepengurusan), serta asset Nahdlatul Ulama.

3.     Peningkatan pemahaman dan kemampuan organ kepengurusan NU, melalui kegiatan up-grading, sosialisasi dan kajian regulasi NU, dll.

4.        Membangun tradisi berorganisasi yang baik dan efektif, termasuk pemberlakuan mekanisme reward and punishment.

5.     Menginisiasi lahirnya dan/atau aktifnya kembali forum-forum koordinasi pengurus, kader dan warga NU, seperti lailatul ijtima’, dll.

6.     Pembentukan kepengurusan NU hingga ke tingkat RT dan komunitas (masjid, kelompok pengajian, lembaga pendidikan, perusahaan, dll).

7.     Membangun kemandirian organisasi, melalui pendirian unit-unit usaha produktif, penggalangan dana abadi NU, koin NU, gerakan wakaf tunai, dan lain sebagainya.

 

C.          Kaderisasi dan Penguatan SDM NU

Disamping ideologisasi dan struktur, permasalahan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pengurus NU adalah masalah kaderisasi dan pengembangan SDM. Untuk itu, peserta Konferensi MWCNU Pandak memberikan amanat kepada Pengurus MWCNU Pandak masa khidmat 2021-2026, untuk secara sistematis melakukan program-program yang bertujuan untuk membentuk kader-kader militan NU, serta peningkatan dan pengembangan SDM, diantaranya melalui;

 

1.        Penyusunan materi dan pedoman pelaksanaan pendidikan kader.

2.       Memobilisasi dan mengoordinir pelaksanaan pendidikan kader, baik pendidikan kader ideologis, maupun kader penggerak.

3.       Mengorganisir kajian-kajian di berbagai bidang/disiplin ilmu, secara masif dan intensif.

4.       Mengorganisir distribusi kader dan SDM NU di sektor-sekor publik dan berbagai kelompok profesi strategis.

 

D.         Optimalisasi Peran Sosial kemasyarakatan NU

Salah satu bukti bahwa Nahdlatul Ulama benar-benar telah kembali pada khittahnya, adalah dilihat dari sejauh mana rumusan program- program NU yang pro-kesejahteraan. Karena salah satu tujuan utama didirikannya jamiyyah Nahdlatul Ulama adalah untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan masyarakat. Oleh karenanya, Konferensi MWCNU Pandak memberikan penekanan agar dalam periode ini, MWCNU Pandak lebih meningkatkan fokus dan perhatiannya untuk menjalankan program-program strategis yang secara langsung berdampak pada peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat. Untuk itu, pengurus Pengurus MWCNU Pandak masa khidmat 2021-2026 harus;

 

1.     Bersinergi dengan struktur organisasi di atasnya (PCNU Bantul) maupun di bawahnhya (Ranting) untuk merealisasikan program- program unggulan yang riil, seperti;

a.      Program yang bersentuhan dengan Hajat hidup dasar masyarakat (pendirian klinik, rukyah center, RS/RB, lembaga pendidikan, panti asuhan, mobil ambulance, santunan, dll).

b.      Program pendidikan ketrampilan yang dapat meningkatkan daya tawar masyarakat dalam menghadapi tantangan dunia kerja.

c.      Program kemandirian ekonomi yang mampu meningkatkan derajat hidup masyarakat (koperasi simpan pinjam dsb.).

2.     Melakukan advokasi, bimbingan dan pendampingan masyarakat dalam menghadapi berbagai problem dan dinamika kehidupan.

3.     Memperkuat tradisi dan budaya NU, untuk membangun karakter masyarakat yang ramah dan toleran.

4.     Melatih kepekaan dan kesiapsiagaan organ NU untuk hadir secara strategis dalam;

a.       Isu-isu aktual yang menyita perhatian masyarakat.

b.      Perubahan iklim dan kebencanaan.

*) RANGKUMAN HASIL SIDANG KOMISI-KOMISI PADA KONFERENSI MWC NU KAPANEWON PANDAK (Ahad Wage, 3 Rabi’ul Awal 1443 H / 10 Oktober 2021 M)

Daftar Isi [Tutup]

    Newer
    Older

    0 Comments

    Post a Comment