Dua Hal yang Harus Dimiliki Seorang Pemuda

Share :


Ketahuilah bahwa masyayikh (guru-guru/kiai-kiai kita) adalah orang-orang yang menjadi pewaris para nabi. Jelas sekali bahwa mereka miliki sanad keilmuan yang bersambung kepada para guru yang mendalam ilmunya, yang mana sanad mereka bersambung kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena bagi mereka isnad (mata rantai periwayatan ilmu) adalah hal penting dan wajib.

Para masyayikh tersebut sangat giat dan bersemangat dalam mencari ilmu. Bahkan, dalam kesulitan ekonomi dan tahun yang sulit pun mereka tetap memilih mementingkan ilmu. Mereka bermujalasah/berkumpul dengan guru untuk mencerap ilmu sang guru tersebut dalam waktu yang lama, tidak kurang dari 20 tahun. Di antara mereka ada yang tidak menikah, kecuali setelah mencapai usia 50 tahun, karena disibukkan dengan ilmu. Ada pula yang menikah pada waktu muda, tetapi setelah menikah mereka tetap melanjutkan mencari ilmu. Bahkan, ada di antara mereka, tidak hanya satu orang, yang meninggalkan istrinya di rumah sementara dia melanjutkan mencari ilmu ke luar negeri beberapa tahun, seperti ke Mekah, Hadramaut, dan sebagainya.

قال الإمام الشافعي رضي الله عنه:

العالم كبير وإن كان حدثا # والجاهل صغير و إن كان شيخا

تعلم فليس المرء يولد عالما # وليس أخو علم كمن هو جاهل

وإن كبير القوم العلم عنده # صغير إذا التفت عليه الجحافل

“Orang berilmu akan dihargai sekalipun masih berusia muda, dan orang bodoh akan disisihkan,sekalipun sudah berusia tua.”

“Belajarlah, karena tak seorangpun terlahir dalalam keadaan berilmu, Tidaklah sama antara orang yang berilmu dan orang yang bodoh.”

“Kalaulah pembesar suatu kaum tak memiliki ilmu, Ia akan diabaikan orang dalam setiap pertemuan besar.”


قال أيضا:

من لم يذق ذل التعلم ساعة # تجرع ذل الجهل طول حياته

ومن فاته التعليم و قت شبابه # فكبر عليه أربعا لو فاته

حياة الفتى و الله بالعلم و التقى # إذا لم يكونا الاعتبار لذاته

“Barang siapa tidak mau merasakan panyahnya belajar walau sesaat saja, Niscaya ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidup.”

“Barang siapa melewatkan belajar di waktu mudanya, Maka bertakbirlah empat kali  untuk kematiannya.”

“Demi Allah, hidup seorang pemuda adalah dengan ilmu dan taqwa, Tanpa keduanya ,hidup pemuda tidak ada artinya.”


Daftar Isi [Tutup]

    Newer
    Older

    0 Comments

    Post a Comment