Pengajian Rutin Ranting NU Wijirejo

Share :

 


Malam ini, tepat pada malam Selasa Legi (28/2/2022) telah menjadi agenda selapanan rutin bagi warga dan pengurus NU tingkat kalurahan Wijirejo (ranting NU Wijirejo) untuk berkumpul dalam acara pengajian rutin.

Menurut keterangan Ketua Tanfidziyah ranting NU Wijirejo, Bpk. Sugeng Muhari, S.Pd.Si., pengajian malam ini yang bertempat di Masjid Saka Tunggal Kwalangan dihadiri oleh sekitar 500 jamaah yang terdiri dari warga ranting NU Wijirejo beserta jajaran pengurus. Jamaah didominasi oleh warga dusun Kwalangan, sebagai shohibul bait.

Acara dibuka dengan lantunan shalawat oleh Grup Hadrah IPNU. Dilanjutkan dengan Ketua Tanfidziyah MWC NU Pandak, Bpk. Sani Thohari, S.Pd. Dalam sambutannya, Bapak Sani berkesempatan memperkenalkan para pengurus Ranting NU Kalurahan Wijirejo. Beliau juga berpesan kepada jamaah agar semakin merapatkan barisan dan tidak mudah termakan oleh hoaks.

"Tentang serangan-serangan kepada ulama kita, jangankan ulama kita, Nabi yang ma'shum pun ada yang membenci dan memfitnah. Ibarat matahari yang penuh manfaat, tentu masih ada yang membenci. Orang sakit mata belek, misalnya," ujar Bapak Sani. 

Rois Syuriah MWC NU Pandak, Bpk. KH. Ahmad Murod, S.Ag., sedianya bertindak sebagai pembicara dalam acara pengajian rutin ini. Namun, berhubung beliau sedang sakit, pengajian kali ini digantikan oleh Bpk. KH. Durori.

Dalam mau'izhahnya, KH. Durori menyampaikan fadlilah (keutamaan) bulan Rajab. Beliau juga mengingatkan bahwa Rajab adalah bulan haram/mulia, karenanya larangan berbuat dosa pada bulan ini lebih ditegaskan. Pada bulan mulia, tidak hanya pahala yang dilipatkan oleh Allah, tetapi siksa atas perbuatan dosa juga akan digandakan. Oleh karena itu, beliau berpesan kepada jamaah agar jangan sampai menjadi orang yang bangkrut atau merugi pada bulan mulia ini.[]

Daftar Isi [Tutup]

    Newer
    Older